Minggu lalu ada minggu libur nasional di jepang, namanya golden week. jadi masyarakat jepang libur full seminggu (tapi kalo kantor, tergantung kantornya, ada yang libur full seminggu, ada yang cuma 3 hari, dll). krn bingung mau kemana, akhirnya gw sama temen2 indonesia bikin plan aja untuk pergi ke nikko, walaupun sebelumnya gw udah pernah pergi ke nikko (walaupun cuma mampir ke edo wonderland doang, baca post-nya disini). pasti udah sering denger dong nama nikko? inget hotel nikko ga yang ada di daerah bunderan HI-thamrin? nah nama itu asalnya dari tempat yang mau gw tuju ini.
Hari sabtu tanggal 3 mei, gw berangkat dari rumah jam 5 pagi, dan kita janjian utk kumpul di stasiun asakusa jam 7 pagi (krn butuh sekitar 2-3 jam utk ke nikko dengan kereta). setelah sampai di asakusa, kita ke satu tempat (kayak loket gitu) yang khusus ngejual “free pass” untuk orang2 asing. free pass adalah sebuah tiket yang bisa kita pakai sepuasnya selama 2 hari di nikko. jadi dengan tiket itu, kita bisa naik kereta, bus, masuk ke kuil, dll dengan gratis. ada beberapa jenis free pass yang dijual, dan akhirnya kita memutuskan utk beli “world heritage pass” seharga kurang lebih 3.600 yen. berhubung ini adalah minggu libur nasional, kereta menuju nikko penuhhhh banget. bayangin aja gw sama temen2 gw ga dapet tempat duduk, jadi kita harus berdiri di kereta selama 2 stengah jam-an (ampe varises tuh betis).
Begitu sampe di nikko, kita langsung menuju terminal bus yang kearah kuil toshogu, krn kuil ini adalah kuil yang paling terkenal disini. kuil ini terkenal karena ukiran “san-saru” atau “tiga monyet” dan “nemuri-neko” atau kucing tidur. ternyata waktu yang dibutuhkan utk ke kuil ini jauh di luar perkiraan kita, krn jalanan disana macet total, hampir sama kayak macet di jakarta. maklum lah krn lagi libur. jadi ditengah2 perjalanan, akhirnya kita memutuskan utk turun dari bus, dan ngelanjutin perjalanan dengan jalan kaki. sebelum masuk kedaerah2 kuil, ada sebuah jembatan yang namanya “shinkyo”. jembatan ini adalah jembatan tertua di jepang yang terbentang diantara sebuah sungai. setelah melewati jembatan ini kita harus naik tangga yang cukup tinggi, yang akhirnya menyambungkan kita ke daerah2 kuil. tujuan pertama adalah toshogu. sampai di toshogu, gw langsung nyari2 ukiran san-saru, dan setelah ketemu, ternyata mengecewakan. krn ukirannya kecillll banget. satu monyet terukir dengan posisi menutup mata, yang satunya menutup kuping dan yang satunya lagi menutup mulut. posisi2 ini melambangkan semboyan “see no evil, speak no evil, and hear no evil”. setelah san-saru target berikutnya adalah nemuri-neko. dan ternyata kekecewaan gw bertambah, krn kalo mau ngeliat ukiran nemuri-neko, kita harus bayar ekstra 520 yen (masa gw harus bayar 50 ribu rupiah cuma buat liat kucing lagi tidur?). akhirnya batal deh ngeliat nemuri neko-nya.
↓shinkyo bridge↓
↓toshogu shrine↓
↓see no evil, speak no evil, and hear no evil↓
Selain kuil toshogu, ada 2 kuil lagi di satu kompleks ini, yaitu kuil futarasan dan kuil Rinno-ji. gw ga sempet masuk ke futarasan krn waktunya udah mepet. sementara di dalam kuil rinno-ji ada 3 patung yang dipernis dari emas, yaitu patung amida, senju-kannon (“kannon with a thousand arms”) dan bato-kannon (“kannon with a horse head”). kuil ini adalah kuil yang sangat penting dalam sejarah nikko, krn kuil ini adalah kuil yang didirikan oleh seorang pendeta budha yang memperkenalkan ajaran budha ke nikko.
↓rinnno-ji, untung kita ga bisa bahasa jepang & bahasa inggris, jadi bisa foto2↓
Setelah liat2 kuil, kita menuju ke puncak gunung (krn daerah ini kan daerah pegunungan) dengan bus. perjalanannya memakan waktu 3 jam! krn kondisi jalanan yang padat merayap. setelah sampai di stop ke 24, kita menuju ke chuzenji lake. danau ini terletak di kaki volcano (gunung nantai). danaunya biru, bersih banget, pemandangannya indah banget, udaranya sejuk (kayak udara di puncak jam 5 pagi). pemandangan ini berhasil mengobati kekecawaan gw terhadap san-saru dan nemuri-neko. krn waktu udah mepet, gw cuma ngabisin sekitar stengah jam disini, abis itu kita langsung menuju ke tujuan terakhir, yaitu kegon waterfall. sebenernya di nikko ada lebih dari 40 air terjun, tapi kegon adalah air terjun yang paling terkenal disini. setelah gw ngeliat air terjun ini, emang bener sih bagus banget. didukung dengan pemandangan yang bagus, udara yang sejuk, intinya gw sangat enjoy ngeliat pemandangan alam di nikko.
↓chuzenji lake↓
↓kegon waterfall↓
Krn jam tangan gw udah menunjukkan jarum pendeknya ke angka 7, akhirnya kita memutuskan utk turun lagi dengan bus (krn takut macet kan). eh ternyata pas turun sama skali ga macet, jadi jam stengah 8 kita udah sampe di stasiun nikko, dan ternyata pas ada kereta yang menuju asakusa. sama seperti pas berangkat, keretanya luar biasa penuh, jadi kita harus berdiri kembali selama 2 stengah jam sampai di asakusa. fiuhh capek gila nih betis.