Krispy Kreme = Lautan Manusia

20 05 2008

Salah satu lokasi krispy kreme yang selalu dipadatin pengunjung adalah di daerah shinjuku (tepatnya diseberang takashimaya). setiap kali kesini, gw blm pernah liat kondisi toko dalam keadaan sepi. selalu dipadatin dengan antrian manusia yang jumlahnya jauh lebih banyak & lebih panjang daripada antrian di disney land!

Walaupun orang2 jepang ga terlalu suka sama gula, coklat, dan segala sesuatu yang manis, tapi anehnya krispy kreme ga pernah sepi! heran gw. bahkan bagi gw yang suka manis aja, donut2 krispy kreme udah termasuk manis banget gitu.

↓sebagian antrian (masih panjang sampe nyebrang jembatan > kira2 10 meter lebih)↓

Buat group johny andrean dengan jco-nya (kali2 baca), atau siapapun yang lagi heboh2nya bersaing donut di jakarta, coba deh buka di jepang. kayaknya prospeknya cerah banget hehe..





Kabukicho! Jalan Yang Penuh Dengan Kabuki?

20 05 2008

Ok pertama2 gw mau ngasih tau dulu apa sih kabukicho itu? kabukicho adalah satu district yang terletak di daerah shinjuku, yang terkenal karena banyaknya pusat2 “hiburan”. kalau diterjemahkan dari kanji-nya langsung, arti kabukicho adalah “jalan kabuki”, dimana kabuki adalah kesenian tradisional jepang yang kalau di indonesia hampir sama kayak wayang orang. tapi pada kenyataannya, di kabukicho sama sekali ga ada theater kabuki, club kabuki, dan apapun yang berhubungan dengan kabuki. jadi kenapa coba namanya kabukicho? ternyata dulunya pemerintah merencanakan daerah ini sebagai pusat hiburan kabuki, yang pada akhirnya program tersebut ga pernah terealisasikan sampai sekarang (kok kayak pemerintah indo sih?).

Weekend kemarin gw & temen2 gw rame2 makan di restoran daerah shinjuku. setelah kita makan, kita bingung mau kemana, soalnya menurut kita shinjuku itu termasuk tempat yang cukup basi untuk jalan atau nongkrong. krn ga ada tempat lain, akhirnya kita mutusin utk jalan2 ke daerah kabukicho aja. walaupun sebelum2nya kita juga udah pernah menjelajah ke daerah sini sih, cuma kali ini gw akan ngasih gambaran kayak apa daerah ini & gw juga sengaja ngambil beberapa foto utk gw upload disini.

↓information center gratis utk informasi “hiburan2″↓

Dulu sebelum brangkat ke jepang, guru2 jepang gw udah ngasih peringatan ke kita : “hati2 ya kalau ke daerah kabukicho, di sana banyak toko2 yang aneh2”. krn mnurut gw penjelasannya ga masuk akal, gw nanya lagi “lah trus knapa harus hati2 dong sensei, orang cuma ada tempat2 aneh doang apa bahayanya?”. trus akhirnya si sensei gw ini (orang jepang, udah nenek2 tapi warga negara indonesia) terpaksa ngejelasin panjang lebar. intinya pemilik usaha2 prostitusi, pachinko (judi ala jepang), dsb itu biasanya dijalanin sama yakuza. jadi krn di kabukicho penuh dengan tempat2 yang “aneh2”, yakuza juga banyak berkeliaran disini terutama malem2. krn penasaran, sblm brangkat ke jepang pun gw nyari2 artikel tentang yakuza dan kabukicho via internet, dan ternyata emang bener, banyak yang nyaranin utk orang2 asing (terutama cewek) untuk ngejauhin daerah kabukicho. krn kalau kita ga ngerti daerahnya dan salah masuk club, bisa2 kita dikerjain (dimintain duit, di culik & dimintain uang tebusan, dll). ya, makanya jangan masuk2 ke tempat yang aneh2, kalau cuma sightseeing doang ga papa dong?

↓pernak pernik “unik”↓

Jadi di daerah kabukicho ini terbagi dari 2 district. yang pertama daerah yang ditujukan khusus untuk cowok2, dan ada juga daerah yang ditujukan khusus utk cewek2. biasanya jarang ada hostess (cewek) yang mangkal di luar, sementara banyakkkk banget host (cowok) yang mangkal nyari2 mangsa (yang biasanya adalah tante2 40 taunan). sbenernya gw rada bingung sih, kok kayaknya banyakan host-nya daripada hostess-nya? masa lebih banyak tante2 yang nyari “temen” daripada cowok2 sih? hahaha

Mungkin bagi orang asing kata “host” dan “hostess” punya arti negatif. kalau untuk orang indonesia, gw yakin banget 90% orang indo mikir hostess = p*c*n, host = g*g*l* kan? ok sekarang gw mau ngejelasin dan ngelurusin seluruh kesalahpahaman orang2 tentang “host” dan “hostess” ala jepang.

Jepang dengan segala keanekaragaman budayanya menciptakan sebuah profesi yang disebut “geisha”, dimana pada awalnya orang2 juga salah mengartikan profesi geisha sebagai “prostitusi”. kalau tugas utama geisha adalah memberikan hiburan tari2an, alunan musik & nyanyian tradisional jepang, tugas utama host dan hostess adalah memberikan layanan “berbicara”. dengan menyewa host atau hostess, artinya kita menyewa mereka untuk mendengarkan semua cerita kita, mau yang sedih, seneng, sampe yang ngebosenin sekalipun mereka harus tetap menjadi pendengar yang baik untuk kita. mungkin krn adanya pengaruh dari kebudayaan yang sangat mementingkan tata krama, banyak orang jepang yang mempunyai sifat tertutup. mereka rata2 tidak terlalu gampang untuk terbuka dengan orang lain, dan ga mau ikut campur urusan orang lain. krn alasan inilah jasa host dan hostess sangat dibutuhkan disini.

↓reklame2 di kabukicho↓

Aturan utama pekerjaan sebagai host dan hostess, selain harus menjadi pendengar yang baik, mereka juga harus pintar2 utk mengingat cerita apa saja yang pernah diceritakan oleh si pelanggan (misalnya pelanggan A). jadi kalau suatu saat pelanggan A kembali datang dengan si host atau hostess yang sama, mereka harus tau apa saja yang udah pernah diceritakan oleh si A. selain itu mereka juga punya sebuah etiket kerja yang ga boleh dilanggar, yaitu tidak boleh menemani pelanggan sampai ke “tempat tidur”. biaya standard untuk host dan hostess berkisar disekitar angka 50 ribu yen. nah itung aja berapa penghasilan mereka kalau sehari mereka bisa nemenin sedikitnya 2 pelanggan.

↓host yang bertebaran dimana2↓

Kalau ada yang mau makmur hidup di jepang, coba aja jadi host / hostess, dijamin hidupnya terjamin! haha!





Jalan-jalan Ke Nikko

11 05 2008

Minggu lalu ada minggu libur nasional di jepang, namanya golden week. jadi masyarakat jepang libur full seminggu (tapi kalo kantor, tergantung kantornya, ada yang libur full seminggu, ada yang cuma 3 hari, dll). krn bingung mau kemana, akhirnya gw sama temen2 indonesia bikin plan aja untuk pergi ke nikko, walaupun sebelumnya gw udah pernah pergi ke nikko (walaupun cuma mampir ke edo wonderland doang, baca post-nya disini). pasti udah sering denger dong nama nikko? inget hotel nikko ga yang ada di daerah bunderan HI-thamrin? nah nama itu asalnya dari tempat yang mau gw tuju ini.

Hari sabtu tanggal 3 mei, gw berangkat dari rumah jam 5 pagi, dan kita janjian utk kumpul di stasiun asakusa jam 7 pagi (krn butuh sekitar 2-3 jam utk ke nikko dengan kereta). setelah sampai di asakusa, kita ke satu tempat (kayak loket gitu) yang khusus ngejual “free pass” untuk orang2 asing. free pass adalah sebuah tiket yang bisa kita pakai sepuasnya selama 2 hari di nikko. jadi dengan tiket itu, kita bisa naik kereta, bus, masuk ke kuil, dll dengan gratis. ada beberapa jenis free pass yang dijual, dan akhirnya kita memutuskan utk beli “world heritage pass” seharga kurang lebih 3.600 yen. berhubung ini adalah minggu libur nasional, kereta menuju nikko penuhhhh banget. bayangin aja gw sama temen2 gw ga dapet tempat duduk, jadi kita harus berdiri di kereta selama 2 stengah jam-an (ampe varises tuh betis).

Begitu sampe di nikko, kita langsung menuju terminal bus yang kearah kuil toshogu, krn kuil ini adalah kuil yang paling terkenal disini. kuil ini terkenal karena ukiran “san-saru” atau “tiga monyet” dan “nemuri-neko” atau kucing tidur. ternyata waktu yang dibutuhkan utk ke kuil ini jauh di luar perkiraan kita, krn jalanan disana macet total, hampir sama kayak macet di jakarta. maklum lah krn lagi libur. jadi ditengah2 perjalanan, akhirnya kita memutuskan utk turun dari bus, dan ngelanjutin perjalanan dengan jalan kaki. sebelum masuk kedaerah2 kuil, ada sebuah jembatan yang namanya “shinkyo”. jembatan ini adalah jembatan tertua di jepang yang terbentang diantara sebuah sungai. setelah melewati jembatan ini kita harus naik tangga yang cukup tinggi, yang akhirnya menyambungkan kita ke daerah2 kuil. tujuan pertama adalah toshogu. sampai di toshogu, gw langsung nyari2 ukiran san-saru, dan setelah ketemu, ternyata mengecewakan. krn ukirannya kecillll banget. satu monyet terukir dengan posisi menutup mata, yang satunya menutup kuping dan yang satunya lagi menutup mulut. posisi2 ini melambangkan semboyan “see no evil, speak no evil, and hear no evil”. setelah san-saru target berikutnya adalah nemuri-neko. dan ternyata kekecewaan gw bertambah, krn kalo mau ngeliat ukiran nemuri-neko, kita harus bayar ekstra 520 yen (masa gw harus bayar 50 ribu rupiah cuma buat liat kucing lagi tidur?). akhirnya batal deh ngeliat nemuri neko-nya.

↓shinkyo bridge↓

↓toshogu shrine↓

↓see no evil, speak no evil, and hear no evil↓

Selain kuil toshogu, ada 2 kuil lagi di satu kompleks ini, yaitu kuil futarasan dan kuil Rinno-ji. gw ga sempet masuk ke futarasan krn waktunya udah mepet. sementara di dalam kuil rinno-ji ada 3 patung yang dipernis dari emas, yaitu patung amida, senju-kannon (“kannon with a thousand arms”) dan bato-kannon (“kannon with a horse head”). kuil ini adalah kuil yang sangat penting dalam sejarah nikko, krn kuil ini adalah kuil yang didirikan oleh seorang pendeta budha yang memperkenalkan ajaran budha ke nikko.

↓rinnno-ji, untung kita ga bisa bahasa jepang & bahasa inggris, jadi bisa foto2↓

Setelah liat2 kuil, kita menuju ke puncak gunung (krn daerah ini kan daerah pegunungan) dengan bus. perjalanannya memakan waktu 3 jam! krn kondisi jalanan yang padat merayap. setelah sampai di stop ke 24, kita menuju ke chuzenji lake. danau ini terletak di kaki volcano (gunung nantai). danaunya biru, bersih banget, pemandangannya indah banget, udaranya sejuk (kayak udara di puncak jam 5 pagi). pemandangan ini berhasil mengobati kekecawaan gw terhadap san-saru dan nemuri-neko. krn waktu udah mepet, gw cuma ngabisin sekitar stengah jam disini, abis itu kita langsung menuju ke tujuan terakhir, yaitu kegon waterfall. sebenernya di nikko ada lebih dari 40 air terjun, tapi kegon adalah air terjun yang paling terkenal disini. setelah gw ngeliat air terjun ini, emang bener sih bagus banget. didukung dengan pemandangan yang bagus, udara yang sejuk, intinya gw sangat enjoy ngeliat pemandangan alam di nikko.

↓chuzenji lake↓

↓kegon waterfall↓

Krn jam tangan gw udah menunjukkan jarum pendeknya ke angka 7, akhirnya kita memutuskan utk turun lagi dengan bus (krn takut macet kan). eh ternyata pas turun sama skali ga macet, jadi jam stengah 8 kita udah sampe di stasiun nikko, dan ternyata pas ada kereta yang menuju asakusa. sama seperti pas berangkat, keretanya luar biasa penuh, jadi kita harus berdiri kembali selama 2 stengah jam sampai di asakusa. fiuhh capek gila nih betis.





Ngrokok Yok!

11 05 2008

Disini mau ngrokok susahhhh banget (ga sesusah di singapore sih), soalnya kita kalo mau ngrokok kan harus di smoking room yang khusus disediain di tempat2 tertentu. dan mayoritas peraturan disini ga memperbolehkan kita utk ngrokok sambil jalan. bahkan dibeberapa restoran area tempat duduk smoking-nya jauh lebih sedikit dibanding yang non-smoking (termasuk cafe2 kayak starbucks dll!). tapi yang anehnya menurut survey di jepang, 60% lebih masyarakat jepang adalah perokok! temen2 kantor gw yang orang jepang juga rata2 ngrokok semua.

Dari dulu gw selalu penasaran apa pendapat orang2 jepang tentang rokok indonesia. krn rokok2 disini kan standardnya rokok international doang, kayak marlboro, lucky strike, paling2 kalo yang produksi jepang cuma kayak mild seven, seven stars dll. jadi intinya mereka blom pernah nyobain rokok2 yang “manis” kayak rokok indo kan? hehe.

Waktu itu gw balik ke jakarta, trus bingung mau ngasih oleh2 apa untuk orang2 kantor. sampe akhirnya gw dapet ide utk kasih mereka rokok sampoerna aja deh, lumayan utk pengalaman mereka kan. akhirnya setelah sampe di jepang lagi gw kasih lah sampoerna itu ke mereka, dengan bangganya gw bilang “ini adalah rokok yang sangat terkenal di indonesia”. pas mereka baca bagian tar-nya, mereka kaget krn sampoerna mengandung 14mg tar. komentar pertama mereka “wah, kuat banget ya…”, dengan muka terpaksa dan ragu2 mereka akhirnya nerima rokok itu juga sambil bilang “terima kasih”.

2 bulan setelah itu, gw ketemu salah seorang temen yang gw kasih sampoerna. dan ternyata rokok itu baru keisep 4-5 batangan! hahaha. trus gw tanya, gmana pendapat lo? dia bilang “rokoknya kuat banget, trus rada berbau, tapi enak juga kok. gw mau ngabisin rokok ini ga buru2, jadi sambil santai2 aja”. padahal sih gw yakin di dalem hati mereka bilang “rokoknya bau busuk, rasanya ga enak, pengen muntah, dll” hahahhaa. karena emang bener kok, waktu gw nyuruh temen jepang gw nyium bau rokok gudang garam, pendapat mereka baunya “busuk”. aneh ya? padahal baunya kan enak banget, harum gitu.

↓beberapa rokok gw beserta kandungan tar-nya↓

Banyak juga sih pengalaman2 ga enak selama gw ngrokok rokok2 indonesia disini, contohnya gw pernah diliatin sama orang yg duduk di meja sebelah gw waktu lagi makan di mcd sendirian. dari awal duduk sampe gw matiin rokok, mereka terus2an ngeliatin gw. akhirnya gw sadar, kayaknya mereka terganggu dengan bau asepnya deh. heran gw, masa gitu doang terganggu sih? gimana kalo gw ngerokok dji sam soe yg non filter coba?

Krn penasaran, akhirnya gw nge-search tentang gudang garam di jepang (krn satu2nya rokok indo yg di ekspor kesini cuma gudang garam deh kayaknya). dan gw nemuin info yang lucu di salah satu blog orang jepang. mereka berdebat di blog itu, katanya rokok gudang garam ga sehat bgt krn kandungan tar-nya terlalu tinggi! padahal ada beberapa dari mereka yang suka ngrokok gudang, krn katanya bisa bikin mata melek terus kalo begadang. bahkan si pecinta gudang ini mau nyari rokok indo yang non-filter, dan dia ngadain tantangan untuk menghisap rokok itu ke temen2nya ahaha. gila masa rokok indo dijadiin bahan taruhan sih, bisa kaya gw kalo taruhannya cuma ngisep rokok.





Kerja Rodi Berlimpah Duit

22 04 2008

Wah, udah brapa minggu ga post, lagi sibuk2nya lembur! sekarang gw baru ngerti gimana prinsip kerja orang jepang yang sebener2nya.

Pertama kali gw dateng kesini, rasanya karyawan2 jepang ga terlalu workaholic banget. tapi ternyata contoh yang gw liat itu adalah orang2 management, HRD, dsb. tapi kalau kita liat sisi pekerja2 IT, ternyata mereka emang dilahirkan untuk bekerja. coba bayangin, setiap hari gw kerja sampai jam stengah 7 malem, tapi gw diwajibkan untuk lembur, dan pikiran pertama gw lembur paling2 sekitar 2 jam. ternyata pas jam 9 gw coba pamit untuk pulang, gw malah ditanya : “kok kamu pulang cepet? ada urusan ya?”. lah? masa jam 9 masih dibilang pulang cepet sih?!

Darisitulah gw sadar kalau orang2 IT ini punya semangat kerja yang tinggi banget. mungkin krn mereka selalu dikejar2 dengan proyek2 baru. jadilah skarang2 ini setiap hari gw pulang sekitar jam stengah 11 malem, dan sampai rumah sekitar jam 12. mau mati rasanya tiap hari harus pulang jam 12 malem.

Setelah gw ngobrol2 sama orang kantor, ternyata emang rata2 orang IT ngambil lembur sekitar 3-4 jam perhari (tapi ada juga sih yang kurang). dan menurut kebijakan pemerintah, lembur maksimal untuk orang2 non-IT adalah 45 jam perbulan, sementara untuk orang2 IT maksimal 80 jam perbulan. dan yang anehnya, temen2 kantor gw perbulannya rata2 lebih dari 100 jam! krn banyaknya kasus2 orang yang gila kerja, pemerintah juga ngebuat aturan yang mengharuskan setidaknya kita menyisakan 2 hari untuk tidak bekerja dalam sebulan! bener2 ga ada kehidupan social deh. bahkan kadang2 hari sabtu & minggu-pun mereka masuk kantor.

↓makanya mas, jangan kebanyakan kerja!↓

Tapi yang enaknya, lembur disini gajinya gede banget, apalagi kalau udah diatas jam 10 malem. jadi istilahnya kalau kita ambil lembur sampe 80 jam, kita bisa dapet duit extra 2x gaji kita, ckckck. worth it sih, tapi badannya apa ga ancur ya? mana mereka kalau lembur ga pernah makan malem lagi. jadi skarang ga heran kan kenapa orang jepang kalau masuk ke butik2 high class bisa borong lebih dari 3 item.

Jadi sekarang gw mulai kepikiran untuk pindah ke negara2 western, entah eropa atau amerika, yang ga ada lembur tapi gajinya 2x lipet gaji jepang hahaha. kayaknya lebih damai disana..