Gw sering banget diskusi dan nanya sama temen-temen gw yang orang jepang tentang sifat dan perilaku orang jepang serta kedisiplinan mereka. kenapa orang jepang taat aturan? kenapa perbedaan gender di jepang masih sangat terasa? kenapa orang jepang suka menutupi ketidaksukaan mereka terhadap orang laen? dan masih banyak pertanyaan laennya. mungkin mereka bt juga kali ya gw tanyain hal-hal yg bagi mereka ga penting, tapi sangat menarik buat gw sebagai orang asing yang hidup di negara mereka. jawaban dari pertanyaan-pertanyaan gw pun sangat beraneka ragam. tapi dari semua jawaban-jawaban itu, ada satu jawaban simple yang ngebuat gw cukup penasaran, yaitu karena orang jepang terbiasa hidup dengan pedoman bushido.
Bushido merupakan sebuah pedoman hidup untuk para samurai dalam feodalisme jepang. jaman dulu di jepang sistem kasta berlaku dan menurut faedah bushido sendiri, “kasta buke” merupakan kasta tertinggi (nama kastanya sama kaya nama temen SMA gw yg ada di trax fm! haha). “kasta buke” merupakan kasta para kaum pejuang atau militer, yang didalamnya terdapat samurai. selaen itu, masih ada beberapa kasta laennya seperti : ninja, yakuza, pedagang, tokoh agama, dll, tapi yang paling kesian adalah kasta eta atau disebut juga “the untouchable” yang menduduki tingkat kasta terendah. kasta eta terdiri dari kaum-kaum yang berurusan dengan binatang atau orang mati, seperti tukang potong daging, pengurus mayat, dll.
Isi pokok dari bushido sendiri ada 7 :
1. Gi : kebenaran
2. Yuu : keberanian
3. Jin : kebajikan
4. Rei : kesopanan
5. Makoto : kejujuran
6. Yo : kehormatan
7. Chuu : kesetiaan
Dengan melihat pokok-pokok dalam bushido ini, pada akhirnya terdapat makna “lebih baik mati secara terhormat daripada mati di tangan musuh”. dengan makna ini juga makanya kita sering denger istilah seppuku (atau hara-kiri) yg dilakukan samurai, yaitu bunuh diri dengan cara memotong perut dari samping dengan sebilah pisau kecil. ada juga sebuah kosa kata lagi yang mengarah pada tindakan bunuh diri, yaitu junshi. junshi adalah tindakan bunuh diri ketika seorang pimpinan tewas dalam medan peran, jadi mereka lebih memilih bunuh diri daripada mereka harus mengabdi kepada orang laen. manteb banget ya asas dari bushido ini, artinya sangat luas! contoh yang gw sebutin barusan mungkin dipandang sebagai salah satu arti yang negatif, tapi banyak banget segi positif yang bisa diangkat dari 7 pokok yang gw sebutin di atas juga kan? salah satunya kesetiaan dan kejujuran mereka dalam bekerja di era modern seperti sekarang!
Balik ke topik kasta, walaupun samurai berada pada kasta tertinggi, sebenernya didalamnya masih ada sistem tingkatan lagi, dimana golongan daimyo merupakan golongan tertinggi, sementara golongan terbawah ditempati oleh ashigaru. ashigaru sendiri merupakan orang-orang yang tidak terlahir sebagai samurai, namun dianggap memiliki tingkatan yang sama karena mereka merupakan serdadu garda depan. istilah kasarnya mereka adalah sekelompok orang berani mati yang bakal mati duluan kalo perang hehe. samurai sendiri bisa seenaknya membunuh golongan kasta rendah hanya dengan alasan sepele seperti ketidaksopanan orang tersebut, dsb.
Kalo ngomongin senjata yang dipakai samurai, pasti kita langsung berpikir katana (pedang). tapi selain itu masih banyak beberapa senjata yang lazim digunakan samurai seperti tantou dan yumi. tantou merupakan sebilah pisau kecil yang biasa digunakan sebagai alat untuk melakukan seppuku (hara-kiri) sedangkan yumi adalah panah panjang.
Pada era awal kamakura, skill memanah juga diajarkan kepada samurai. dan salah satu teknik yang diperkenalkan pada masa ini adalah yabusame. yabusame merupakan teknik memanah dengan menunggangi kuda. yang gw herannya, orang jepang masa kini belum tentu tahu dengan istilah yabusame ini. sementara gw udah tau yabusame dari beberapa tahun sebelumnya dari sebuah film. aksi yabusame yang merupakan salah satu peninggalan peradaban samurai ini hingga sekarang masih bisa kita liat dalam beberapa matsuri (perayaan), dan untuk daerah tokyo bisa diliat di kuil meiji (harajuku) setiap awal minggu bulan november (sayangnya gw blm sempet nonton ampe skarang!). buat yang berencana dateng ke tokyo pada bulan november awal, jangan lupa cek schedule utk ngeliat langsung aksi yabusame!
Kalo kita liat dari kanjinya, sebenernya kanji samurai merupakan gabungan dari 2 buah kanji, yaitu kanji “hito” yang berarti orang, dan kanji “tera” yang berarti kuil shinto. jadi kalo diartiin kanjinya secara mentah-mentah artinya “orang di kuil shinto” hehe, tapi kalo diartikan secara lebih dalam arti dari kanji samurai adalah “melayani atau membantu orang-orang dari kaum ningrat”.
Pada era kaisar meiji, pola modernisasi dalam militer mulai terbentuk. dan aturan bahwa kaum militer hanya terbatas dari kasta tertinggipun mulai hilang. Tapi walaupun jaman samurai sudah berakhir, jiwa dan pedoman hidup samurai kayaknya masih sangat lengket dengan masyarakat jepang masa kini.mungkin pola pikir dan pedoman hidup samurai perlu juga nih diangkat ke indonesia, tapi jangan makna negatifnya, ntar makin banyak yg lompat dari mall, haha!
Btw, maaf kalo ada kesalahan dalam tulisan gw kali ini, jujur gw ga expert dalam masalah sejarah, hehe.